Thursday, March 15, 2018

BELAJAR MEMBUAT RENCANA TRADING

Banyak trader yang tidak teratur dalam membuat rencana trading, atau kurang mengetahui poin-poin apa saja yang seharusnya diperhatikan dalam membuat sebuah rencana trading. Dalam artikel ini akan diulas bagaimana membuat sebuah rencana trading yang praktis, realistis, dan efektif.

Sebuah rencana trading adalah "template" atau sebuah pola tertentu untuk menentukan urutan langkah-langkah dalam trading. Singkatnya, rencana trading adalah sebuah daftar urutan atau "check list" tentang apa saja yang mesti dilakukan sebelum kita masuk pasar. Selain itu, rencana trading  juga mencakup rencana jangka pendek dan jangka panjang, serta bagaimana cara realisasinya. Sebuah rencana trading tidak harus berisi kalimat-kalimat panjang dan mendetail, melainkan singkat, jelas, tegas, serta mencakup semua aspek dalam metode dan strategi trading kita.


Mengapa Harus Membuat Rencana Trading?

·         Menanggulangi Risiko Emosi.
Alasan utama mengapa kita harus mempunyai rencana trading adalah untuk mencegah keterlibatan emosi dalam trading. Seperti telah kita ketahui, cara trading forex dengan melibatkan emosi bias berakibat fatal, baik rasa ingin "balas dendam" ketika sedang loss atau perasaan euforia ketika profit. Hal semacam itu tidak akan terjadi jika kita disiplin mengikuti langkah-langkah dalam rencana trading. Kita biarkan pasar merespon posisi trading kita, tanpa harus risau apa yang bakal terjadi. Kita tidak harus membuka posisi-posisi baru jika ‘check list’ dalam rencana trading kita tidak mengharuskan demikian.
·         Meningkatkan Kualitas Trading.
Kualitas trading adalah akurasi posisi trading kita yang bakal direspon pasar. Hal ini sangat erat hubungannya dengan metode trading yang kita gunakan. Jika kebetulan menerapkan metode Price Action, maka kita hanya akan masuk pasar jika setup Price Action pada Daily Chart atau 4-Hour Chart telah sesuai dengan kondisi pasar (trending atau ranging/sideways), sehingga sinyal trading yang dihasilkan cukup akurat. Semua ini tercantum dalam rencana trading yang harus dijalankan dengan disiplin.
Tentu saja, kualitas trading yang memadai bisa kita peroleh dari pengalaman trading baik dengan account demo maupun live yang kemudian kita rumuskan dengan singkat, padat dan tegas dalam rencana trading kita.

Apa Saja Yang Harus Ada Dalam Rencana Trading?

Berikut beberapa poin yang seharusnya tercantum dalam sebuah rencana trading. Mungkin Anda bisa menambahkan poin-poin tambahan yang menurut Anda penting, tetapi sebaiknya tidak tumpang tindih sehingga membuat Anda kurang tegas dalam mengikutinya.
1.     Tujuan trading Anda dalam jangka pendek dan jangka panjang.
2.     Cara Anda menganalisa kondisi pasar dan penerapan metode trading Anda pada kondisi pasar tertentu.
3.     Strategi trading yang akan Anda terapkan untuk kondisi pasar tertentu, misalnya jika pasar sedang trending dengan kuat Anda akan menerapkan teknik averaging atau pyramiding dengan memanfaatkan fasilitas trailing stop pada platform trading Anda.
4.     Money management yang Anda terapkan. Disini yang terpenting adalah perbandingan resiko dan profit Anda (risk/reward ratio) serta besarnya volume atau ukuran lot setiap posisi yang Anda buka. Hal ini sangat relatif tergantung dari balance dalam account Anda. Misalnya resiko per trade antara 3% sampai 5% dari balance, dan risk/reward ratio = 1 : 2.
5.     Periksa ulang sebelum Anda masuk pasar (double check). Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan karena kecerobohan yang tidak harus terjadi.

Contoh Sebuah Rencana Trading

1. Tujuan trading.
Jangka pendek: menghasilkan profit yang konsisten setiap bulan, berlatih disiplin dalam mengikuti rencana trading yang telah saya buat, tidak akan mengintervensi pasar setelah buka posisi dan membiarkan pasar merespon posisi saya apapun yang terjadi.
Jangka panjang: membuat balance dalam account trading saya pada akhir tahun ini menjadi (misalnya) USD 250,000, karena saat itu saya tentu telah mahir menerapkan metode dan strategi trading saya dengan disiplin.
2. Metode trading.
Di sini dicontohkan seorang trader yang menggunakan metode price action.
Pertama, menganalisa kondisi pasar pada chart daily, saya akan mengamati trend apa yang sedang terjadi. Apakah terbentuk level-level yang lebih tinggi dari level puncak dan level lembahnya (higher high dan higher low) untuk kondisi uptrend, atau sebaliknya untuk downtrend.
Jika memang pasar trending, saya akan menggunakan indikator Exponential Moving Average (EMA) 8 dan EMA 21 untuk menentukan momentum buka posisi. Jika kondisi pasar konsolidasi atau ranging (sideways), saya akan mengamati level support dan resistance-nya sebagai batasan, serta menggunakan indikator EMA yang sama untuk menentukan momentum buka posisi. Saya akan menarik garis horisontal untuk level-level support dan resistance yang digunakan sebagai faktor pendukung jika terbentuk setup price action.


Kemudian, saya akan mengamati apakah terbentuk setup price action pada formasi candlestick-nya. Jika terbentuk (misal dalam contoh berikut : pasar downtrend dan pin bar terbentuk pada level resistance sebagai faktor pendukungnya), dan dikuatkan oleh faktor pendukung, maka selanjutnya saya menggunakan indikator EMA 8 dan EMA 21 dan menunggu momentum yang tepat untuk buka posisi sell.


3. Strategi trading.
Jika nanti setelah saya membuka posisi sell dan ternyata trend pasar masih kuat (misalnya dengan terbentuk lagi setup price action), maka saya akan buka posisi sell lagi sambil memindahkan level stop loss posisi sebelumnya ke level yang mendekati harga pasar saat itu (trailing stop) guna memaksimalkan profit (cara ini dinamakan teknik pyramiding).
4. Money management.
Sesuai dengan balance pada account saat ini, saya tentukan besarnya resiko per trade adalah (misalnya) 3%.
Dari kondisi pasar sekarang yang sedang konsolidasi (misalnya), jika saya buka posisi sell pada level tersebut, maka level stop loss yang logis adalah di sekitar level resistance sebelumnya, yaitu (misalnya) 70 pip. Sedangkan level target profit di sekitar level support sekarang, (misalnya) 150 pip, sehingga risk/reward ratio saya sekitar 1:2.
Kemudian saya tentukan besarnya lot (volume) untuk membuka posisi ini, yaitu membagi besarnya resiko (3% dari balance) dengan 70 (resiko dalam pip). Karena saya trading dengan mini lot, maka volume saya untuk posisi ini (misalnya) = 0.2 lot, dimana untuk pasangan mata uang yang akan saya tradingkan (misal EUR/USD) nilai per pip-nya adalah USD 2.00.
5. Saya akan memeriksa sekali lagi sebelum membuka posisi, apakah syarat dan perhitungannya sudah benar sesuai dengan rencana trading saya.
Kesimpulan :
Rencana trading adalah tuntunan kita dalam trading. Karena trading forex adalah sebuah bisnis, dan tujuan bisnis adalah menghasilkan keuntungan semaksimal mungkin, maka sangat diperlukan sebuah rencana yang matang sebagai pedoman yang harus dijalankan dengan benar dan disiplin. Seperti juga dalam bisnis, rencana trading yang benar dibuat berdasarkan pengalaman kita dalam trading, strategi dan gagasan yang telah teruji, dan dirangkum dalam sebuah daftar atau "check list" yang mudah dimengerti dan dilaksanakan.


Monday, March 12, 2018

5 KARAKTER TRADER FOREX YANG SUKSES


Tidak banyak trader forex yang benar-benar sukses dan bertahan lama, namun demikian untuk menjadi seorang trader sukses bukanlah hal yang sangat sulit jika kita mengetahui dan belajar dari karakter mereka yang telah sukses. Berikut ini 5 karakter dan sikap mental trader sukses yang sangat penting bagi hasil trading dan kelangsungan profesinya:


1. Merealisasikan kerugian (cut loss) secepatnya.
Para trader sukses telah belajar dari pengalaman dan mereka selalu melakukan cut loss begitu tahu posisinya salah, atau antisipasinya meleset. Berbeda dari kebanyakan trader yang menunda cut loss dengan harapan harga akan bisa berbalik arah sesuai dengan yang diharapkan. Kebiasaan menunda cut loss tidak hanya mengurangi profit, tetapi bisa menghancurkan account Anda. Jika Anda salah posisi, merealisasikan kerugian secepatnya adalah logis masuk akal.
2. Konsistensi Sistem Trading.
Sistem trading apapun yang digunakan, para trader sukses selalu konsisten menggunakannya dan tidak sering merubah sistem yang telah dibuat, termasuk management resiko yang diterapkan. Baik metode, strategi trading dan management resiko harus Anda terapkan dengan konsisten. Berganti metode atau strategi trading sebelum Anda mengetahui benar kelebihan dan kekurangannya akan sangat mempengaruhi hasil akhir. Hanya kinerja maksimum yang akan meminimalisir resiko, dan kinerja maksimum bisa dicapai dengan belajar dan berlatih dengan konsisten. Konsistensi akan membangun kebiasaan positif dan akan memberikan hasil yang luar biasa.
3. Percaya diri.
Para trader sukses selalu merasa percaya diri bukan karena banyaknya account trading yang dikelola atau karena mempunyai banyak rekening di berbagai bank, melainkan karena mereka percaya diri dalam menjalankan aturan-aturan dalam sistem tradingnya. Trader yang percaya diri tahu akan ada periode dimana ia sering mengalami loss dan waktu dimana ia akan bisa memperoleh keuntungan besar. Ujian kepercayaan diri seorang trader terjadi ketika ia mengalami kerugian yang beruntun (losing streak).
4. Tidak melibatkan ego ketika trading.
Trader sukses tahu bahwa suatu ketika ia akan mempunyai banyak posisi yang sedang dalam keadaan profit (winning trades), dan bila semua posisi tersebut ditutup ia akan memperoleh keuntungan besar. Namun ia tidak mengikuti godaan ego-nya dan tetap menjalankan trading sesuai dengan rencana karena ia juga tahu suatu ketika account tradingnya akan dipenuhi oleh banyak posisi yang sedang loss (losing trades). Ia hanya akan action sesuai dengan aturan money  management yang diterapkan. Jika menuruti ego-nya ia akan over-trading ketika punya banyak winning trade, yang bisa malah berakibat fatal.
5. Trader sukses selalu belajar.
Para trader sukses tidak pernah berhenti belajar dan memotivasi diri untuk bisa trading lebih baik. Mereka tidak pernah berhenti menggali informasi dan belajar dari sesama trader. Sebagai contoh trader terkenal Michael Marcus merasa mulai bisa trading dengan benar setelah ia bertemu trader yang telah sukses Ed Seykota.


Thursday, February 22, 2018

CARA TRADING FOREX SEPERTI ILMUWAN DAN MANFAATNYA

Trading forex bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya adalah dengan meniru karakter para ahli di berbagai profesi, atau bahkan cara seekor hewan memburu mangsanya. Setelah ulasan mengenai trading seperti penembak jitu, kali ini inspirasi cara trading forex datang dari ilmuwan. Masih ingatkah Anda tentang metode ilmiah yang diajarkan di bangku sekolah? Jika ya, maka mengikuti cara trading forex seperti ilmuwan tak akan terasa sulit.


Tahap Pertama: Observasi Market Untuk Melihat Pola
Sebelum ilmuwan melakukan penelitian ilmiah, ia akan melakukan obervasi awal guna mengumpulkan informasi pendukung. Sebagai trader, Anda pun sebaiknya melakukan cara serupa. Faktor-faktor penggerak pasar dari sektor fundamental dan teknikal bisa menjadi sumber informasi Anda. Misalnya, seperti apa pengumuman suku bunga dan rilis GDP terbaru, atau pola candle apa saja yang menandakan reversal.

Agar teknik observasi Anda lebih "berbobot",
 temukan pola-pola unik yang terjadi secara berulang, khususnya pada kondisi pasar akhir-akhir ini. Sebagai contoh, rilis CPI seringkali berdampak lebih tinggi dari biasanya, karena investor ingin mengetahui seberapa besar pengaruh kemerosotan minyak terhadap harga-harga di level konsumen. Contoh lain, Anda mencermati jika banyak investor mendadak jadi risk-taker tiap kali Bank Sentral mensinyalkan penambahan stimulus. Nah, pengamatan seperti itu bisa memberikan pertimbangan lebih terhadap analisa Anda. Istilah umumnya, observasi trading akan selalu "kekinian" dan tak ketinggalan tren.
Tahap Kedua: Membuat Hipotesis Dari Hasil Observasi
Katakanlah perubahan signifikan memang benar-benar terjadi saat pimpinan Bank Sentral berbicara. Anda kemudian bisa mencatat apa yang sebenarnya terjadi; seperti apa price action yang timbul menjelang event, bagaimana reaksi harga setelah ada statement, dan setup trading seperti apa yang sekiranya bisa dilakukan untuk menangkap momen tersebut. Pada gilirannya nanti, semua informasi di atas akan meruncing pada suatu hipotesis yang siap Anda tes.
Tahap Ketiga: Uji Hipotesis Saat Pola Kembali Terulang
Informasi sudah terkumpul, hipotesis pun telah didapat. Kini saatnya untuk menguji kebenaran teori Anda. Karena observasi sebelumnya dilakukan dengan cara mengenali pola, maka saat paling tepat untuk membuktikan hipotesis adalah ketika pola kembali terulang.



Anda bisa bersiap-siap menantikan pengumuman kebijakan Bank Sentral dengan setup trading yang sebelumnya telah diatur sedemikian rupa untuk mendukung hipotesis. Dalam hal ini, jangan lupa memastikan bagaimana proyeksi
 event tersebut. Karena yang Anda cermati di sini adalah pengumuman penambahan stimulus, maka carilah peluang hanya ketika Bank Sentrak diyakini akan bernada dovish.

Walaupun prosedur ini bertujuan untuk menguji hipotesis, bukan berarti Anda bisa berdiam diri sambil menunggu "hasil eksperimen" muncul. Sebaiknya, tetaplah aktif mencatat setiap detail trading dan kondisi pasar yang mengiringi langkah Anda. Bisa jadi, ada hasil-hasil observasi baru yang Anda peroleh dari situ. Pengamatan tersebut nantinya dapat dikembangkan untuk menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi hipotesis Anda berikutnya.
Tahap Keempat: Rumuskan Kesimpulan Dengan Pikiran Terbuka
Hipotesis hanyalah suatu perkiraan, sehingga selalu ada 2 kemungkinan yang menyertainya; benar atau salah. Ilmuwan selalu berpikiran terbuka dalam merumuskan kesimpulan, karena hipotesis yang tak terbukti benar juga bisa menjadi hasil penemuan yang membantunya mengeliminasi sebuah kesalahan. Jadi ketika hipotesis trading Anda tak terbukti, jangan berkecil hati dulu. Setidaknya, Anda sudah mendapat pelajaran bermanfaat untuk menghindari cara trading forex dari hipotesis serupa.

Market selalu bergerak dinamis dan tak ada satupun pihak yang bisa memperkirakannya dengan akurasi sempurna.
 Ibarat ilmuwan yang selalu terbuka dengan ide-ide baru, Anda juga sebaiknya terbuka menyambut perubahan-perubahan dalam pola market yang senantiasa berubah.


Tak selamanya data berdampak tinggi mampu mendorong harga secara signifikan. CPI mungkin menjadi laporan penting saat ini, tapi bisa jadi dalam beberapa waktu ke depan efeknya tak seberapa mendominasi pergerakan harga. Bagaimanapun juga, sentimen ekonomi secara keseluruhan menjadi pemain utama dalam suatu analisa. Misalnya saja, kondisi Poundsterling yang tengah dirundung gejolak Brexit, cenderung mengesampingkan "kabar baik" dari data-data ekonomi Inggris (yang seharusnya) berdampak tinggi.
3 Alasan Mengapa Cara Trading Forex Seperti Ilmuwan Layak Dicoba
Dengan hanya memahami cara trading forex di atas, mungkin Anda belum benar-benar melihat manfaat dari tips trading seperti ilmuwan. Nah, 3 alasan berikut ini akan mempermudah pemahaman Anda:
1.     Cara trading forex seperti ilmuwan bisa berdampak besar pada pembuatan rencana Anda. Jika sebelumnya Anda hanya menyusun rencana trading sekenanya, maka dengan meniru langkah-langkah metode ilmiah, Anda dapat membangun rencana trading yang lebih meyakinkan.
2.     Mengolah metode trading seperti ilmuwan dapat memberikan rekomendasi tepat untuk mengatur tingkat risiko. Anda dapat bermain lebih agresif setelah hipotesis terkonfirmasi, atau bertindak ekstra hati-hati ketika basis observasi masih dirasa kurang sempurna.
3.     Meniru langkah-langkah trading seperti ilmuwan dapat menyembuhkan penyakit overtrading. Cara pikir yang lebih terbuka membantu Anda mengenali dan mentoleransi semua kemungkinan, entah itu baik ataupun buruk. Jika bisa lebih "menerima", maka dorongan overtrading akan berkurang dengan sendirinya.


Thursday, January 11, 2018

MENANGKAP REVERSAL DENGAN POLA LONJAKAN DAN TERUSAN



Pasang posisi searah trend terkini sudah umum dipraktekkan oleh para trend trader. Akan tetapi, jika suatu trend mengalami kenaikan atau penurunan terlalu tajam dalam waktu singkat, Anda harus waspada. Karena bisa saja dalam periode tersebut harga tiba-tiba berbalik arah melawan posisi. Akibatnya SL tersentuh dan Anda menderita kerugian.
Nah, supaya Anda lebih sigap dalam mengantisipasi reversal, ini dia satu analisa pola formasi harga (price action) sebagai solusinya.

Analisa Reversal Dengan Pola Lonjakan Dan Terusan
Pola Lonjakan dan Terusan (Bump and Run Reversal atau BARR) adalah pola formasi untuk mendeteksi adanya kemungkinan reversal di penghujung trend. Kelebihannya terletak pada kesederhanaan bentuk pola dan akurasinya. Sayangnya, pola ini hanya bisa terlihat jelas pada kondisi market tertentu, jadi aplikasinya bisa jadi jarang.
Secara visual, pola lonjakan dan terusan dinamakan sedemikian rupa karena sinyal pola harga pertama adalah lonjakan harga tajam saat trend sedang berjalan. Sedangkan pola terusan adalah reversal dari pola sebelumnya. Jadi logika dasarnya adalah, jika terjadi lonjakan secara tiba-tiba maka reaksi pasar berikutnya adalah pembalikan harga yang relatif sama kuat.
Seperti umumnya pola harga, terdapat dua versi dari pola lonjakan dan terusan; yaitu versi bullish dan bearish. Berikut adalah contohnya:

pola lonjakan dan terusan bullish


pola lonjakan dan terusan bearish

Konfirmasi Sinyal, Tingkatkan Akurasi
Supaya akurasi sinyal reversal semakin akurat, perlu diperhatikan kriteria-kriteria berikut saat terbentuknya pola lonjakan dan terusan:
1. Derajat kemiringan trend umum
Langkah pertama, Anda harus memperhatikan derajat kemiringan trend awal sebelum terjadi pola lonjakan. Kemiringan ideal trend berada di antara 30 sampai 45 derajat.
2. Derajat kemiringan pola lonjakan
Langkah kedua, kemiringan pola lonjakan sebaiknya berada di antara 45 sampai 60 derajat. Bila kemiringannya kurang dari batas tersebut, maka jelas validitasnya pun juga akan berkurang.

3. Volume trading
Salah satu kunci dari akurasi sinyal reversal pola ini adalah volume trading. Awasi perubahan volume trading saat trend sedang berjalan. Biasanya pola lonjakan akan terbentuk saat volume trading meningkat.
4. Perbandingan panjang lonjakan harga
Perbandingan panjang dari masing-masing lonjakan harga juga perlu diperhatikan. Panjang dari pola lonjakan (A2) paling tidak harus 2 kali lebih panjang daripada lonjakan (A1) yang terjadi ketika volume trading masih relatif stagnan. Misalnya seperti contoh berikut:


5. Konfirmasi Reversal
Sinyal reversal sudah dapat dikonfirmasi dengan pola lonjakan dan terusan jika harga telah menembus garis trend.

Aplikasi Pola Lonjakan Dan Terusan
Pola ini dapat ditemukan pada segala macam time frame. Hanya saja, bentukan formasi akan lebih mudah ditemukan pada time frame daily karena trend berlangsung lebih konsisten daripada di time frame rendah.
Berikut adalah contoh dari pola lonjakan dan terusan Bearish pada pair EUR/USD dengan timeframe daily.


Perhatikan bahwa trend bearish memiliki kemiringan sekitar 30 derajat. Pada saat volume trading meningkat (lingkaran merah), pola lonjakan mulai terbentuk. Berikutnya, Anda dapat mempersiapkan posisi entry ketika harga mengalami reversal dan melewati (breakout) garis trend.
Sedangkan untuk posisi Stop Loss (SL), Anda dapat meletakkannya di antara ujung pola lonjakan dan posisi entry.
Nah, mengenai take profit (TP), pola lonjakan dan terusan tidak memberikan sinyal exit secara spesifik. Sehingga acuan untuk meletakkan TP bisa fleksibel sesuai keadaan. Contohnya pada gambar di atas, posisi TP diambil dari batas resistensi.