Thursday, October 26, 2017

MENGUPAS STRATEGI TRADING DENGAN PIN BAR



Formasi sebuah pin bar biasanya merupakan pola reversal price action yang menunjukkan penolakan (rejection) pada sebuah level harga tertentu. Seorang trader yang telah terbiasa dengan formasi ini akan dengan mudah memperoleh profit dengan membuka posisi pada bar setelah terbentuknya pin bar. Berikut ini penjelasan mengenai formasi pin bar dan bagaimana memanfaatkannya dalam trading.

Definisi pin bar
Pin bar adalah singkatan dari sebutan nama sebuah candlestick bar yang berbentuk memanjang yaitu ‘pinocchio’ bar. Candlestick tersebut mempunyai ekor (tail) atau sumbu (wick) yang lebih panjang dari badan (body)nya. Pin bar sering ditemukan dalam chart trading sehari-hari dan bisa muncul pada semua time frame.


 
Karakteristik pin bar
  • Sebuah pin bar memiliki ekor yang lebih panjang dari body-nya. Ekor ini juga disebut dengan sumbu atau bayangan (shadow). Panjangnya ekor menunjukkan kekuatan penolakan (rejection) atau terjadinya kesalahan break (false break) pada suatu level harga tertentu. Semakin panjang ekor sebuah pin bar maka akan semakin valid pin bar tersebut, dalam hal ini berarti semakin tinggi sentimen penolakan terhadap suatu level harga tertentu.
  • Semakin sempit atau semakin kecil body sebuah pin bar maka akan semakin valid pin bar tersebut.
  • Secara umum bisa disimpulkan bahwa sebuah pin bar dianggap valid jika panjang ekor kira-kira dua per tiga dari panjang total pin bar tersebut.
  • Sisi lain dari ekor disebut dengan ‘nose’ (hidung). Semakin pendek hidung akan semakin valid pin bar tersebut.

Formasi bullish dan bearish reversal pin bar
Bullish reversal pin bar biasanya terbentuk pada keadaan downtrend dan menunjukkan kemungkinan pembalikan ke arah uptrend setelah terjadi penolakan pada level tertentu sesuai yang ditunjukkan ekor pin bar, sementara bearish reversal pin bar terbentuk pada keadaan uptrend dan menunjukkan kemungkinan pembalikan ke arah downtrend setelah terjadi penolakan pada level harga tertentu.




Ekor pada formasi bullish reversal pin bar berada pada bagian bawah body karena menunjukkan penolakan untuk menembus level harga yang lebih rendah, sementara ekor pada formasi bearish reversal pin bar berada pada bagian atas body karena menunjukkan penolakan untuk menembus level harga yang lebih tinggi. Karena ciri formasi sebuah pin bar adalah sebuah bar yang menonjol keluar diantara bar-bar sebelum dan sesudahnya, maka konfirmasi validitas pin bar adalah pada bar setelah pin bar yang terbentuk tersebut.

Konfirmasi reversal pin bar
Agar sebuah bullish reversal pin bar terkonfirmasi maka panjang bar candlestick sesudah pin bar tersebut (body dan ekornya) seluruhnya harus lebih tinggi dari level terendah pin bar, dan harga penutupannya harus lebih tinggi dari harga penutupan pin bar. Sementara untuk bearish reversal pin bar yang terkonfirmasi maka panjang bar candlestick sesudah pin bar tersebut seluruhnya harus lebih rendah dari level tertinggi bearish pin bar tersebut, dan harga penutupannya harus lebih rendah dari harga penutupan pin bar.

Contoh formasi reversal pin bar pada chart trading
Berikut contoh beberapa bullish reversal pin bar yang terbentuk pada chart CAD/JPY daily. Perlu diketahui bahwa semakin tinggi time frame trading maka akan semakin valid sebuah pin bar asalkan telah terkonfirmasi dengan benar. Hal ini disebabkan karena kemungkinan tingkat kesalahan pergerakan harga (noise) pada time frame tinggi (biasanya 4 hour keatas) akan lebih kecil dibandingkan dengan time frame rendah (1 hour kebawah). Oleh sebab itu contoh-contoh pada artikel ini dibuat pada time frame daily atau 4 hour.



Seperti tampak pada gambar diatas, semua pin bar telah terkonfirmasi dan menunjukkan keadaan bullish reversal. Yang penting diperhatikan adalah bahwa dalam contoh ini warna body sebuah bullish pin bar tidak harus putih, atau harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, tetapi bisa juga sebaliknya (berwarna hitam). Perhatikan saja ciri utama pin bar, yaitu sebuah bar yang menonjol keluar diantara bar-bar sebelum dan sesudahnya.

Contoh pada USD/JPY daily berikut ini adalah formasi sebuah bullish reversal pin bar yang dianggap sempurna:



Selain ekor pin bar yang cukup panjang (lebih dari dua pertiga panjang pin bar) dan menonjol keluar, body pin bar tersebut juga minimal atau harga pembukaan sama dengan penutupan. Formasi tersebut persis sama dengan doji yang menunjukkan keseimbangan antara sentimen bullish dan bearish, atau pasar yang sedang berkonsolidasi. Setelah pin bar doji tersebut terkonfirmasi, maka dengan cepat harga bergerak kearah uptrend seiring dengan keputusan pasar untuk membawa harga ke level yang lebih tinggi. Pola pembalikan arah seperti pada contoh diatas sering pula disebut dengan ‘V bottom reversal’, karena polanya yang mirip dengan huruf ‘V’.

Pin bar yang terbentuk pada kondisi pasar yang sedang trending akan cenderung mempunyai probabilitas tinggi seperti pada contoh GBP/JPY daily berikut ini, dimana bullish reversal pin bar terbentuk pada setiap akhir retracement (koreksi). Perhatikan bahwa bullish pin bar yang pertama (paling kiri) tidak terkonfirmasi sehingga pin bar tersebut tidak valid.



Trading dengan formasi pin bar
Sering kali formasi pin bar menunjukkan pola pembalikan arah trend (reversal pin bar), meski ada juga pin bar yang mengisyaratkan penerusan arah trend. Ada 3 kemungkinan cara untuk entry pada bar setelah pin bar, yaitu:


  • Market entry: entry pada harga pasar yang dianggap terbaik pada saat itu. Entry buy bila terbentuk bullish reversal pin bar, dan entry sell jika yang terjadi adalah bearish reversal pin bar.
  • Stop entry: yaitu pending order berupa ‘buy stop’ untuk reversal bullish pin bar dan ‘sell stop’ untuk reversal bearish pin bar. Nilai pending order buy stop harus lebih tinggi dari harga pasar sekarang, dan nilai untuk order sell stop harus lebih rendah dari harga pasar sekarang. Level stop loss bisa ditentukan beberapa pip dibawah level terendah pin bar (untuk buy stop), atau beberapa pip diatas level tertinggi pin bar (untuk sell stop).
  • Limit entry: yaitu pending order berupa ‘buy limit’ untuk reversal bullish pin bar dan ‘sell limit’ untuk reversal bearish pin bar. Nilai pending order buy limit harus lebih rendah dari harga pasar sekarang, dan nilai untuk order sell limit harus lebih tinggi dari harga pasar sekarang. Level stop loss bisa ditentukan beberapa pip dibawah level terendah pin bar (untuk buy limit), atau beberapa pip diatas level tertinggi pin bar (untuk sell limit). Limit entry ini didasarkan pada asumsi bahwa biasanya pergerakan harga akan retrace atau mengalami koreksi ketika telah mencapai 50% dari panjang ekornya, atau 50% level Fibonacci retracement-nya.
Perlu diperhatikan agar probabilitas entry yang kita lakukan tinggi, maka disarankan untuk entry pada bar setelah pin bar hanya jika disertai dengan faktor-faktor pendukung yang cukup kuat, antara lain level support atau resistance, level-level Fibonacci retracement atau expansion terutama 38.2%, 50% atau 61.8%, dan kurva indikator moving average sebagai level support atau resistance dinamis.

Contoh trading dengan reversal pin bar pada kondisi pasar sideways
Pada chart EUR/USD daily berikut tampak terbentuk bearish pin bar pada resistance kunci (key resistance). Keadaan ini sering disebut dengan rejection atau penolakan pada level resistance tersebut karena harga telah gagal menembus level tersebut, atau disebut juga dengan false break.



Setelah terbentuknya pin bar tersebut maka besar kemungkinannya harga akan bergerak kembali kearah downtrend. Dalam hal ini trader bisa menggunakan cara sell limit untuk entry, yaitu dengan pending order sell limit pada level 50% dari panjang ekor pin bar. Untuk kondisi pasar yang sideways seperti pada contoh tersebut, risk/reward ratio bisa cukup tinggi karena take profit bisa ditentukan pada level yang dekat dengan support.

Contoh trading dengan reversal pin bar pada kondisi pasar trending
Berikut contoh bearish pin bar yang terjadi pada kondisi pasar yang sedang downtrend:



Dalam hal ini pin bar yang terbentuk didukung oleh rejection dari resistance statis (garis horisontal resistance) dan resistance dinamis yaitu kurva exponential moving average (ema) 8 dan ema 21. Pin bar seperti ini biasanya mempunyai probabilitas yang tinggi, dan entry bisa dilakukan dengan cara market entry maupun stop entry. Dari pergerakan harga yang terjadi, pin bar tersebut menunjukkan penerusan arah trend (downtrend).

No comments:

Post a Comment