Wednesday, October 25, 2017

METODOLOGI SWING TRADING



Swing Trading adalah strategi bermain Trading dengan memanfaatkan volatilitas (gejolak) harga. Sedangkan para trader yang sering menggunakan sistem ini sering dijuluki ‘Swing Trader’.

Swing Trader  berbeda dengan Day Trader dalam segi aktivitas trading. Frekuensi trading valas Day Trader sangat agresif, dalam sehari bisa melakukan jual-beli valas  berkali-kali. Sedangkan Swing Trader memantau momentum tepat untuk melakukan trading yang biasanya berdurasi 2-10 hari, dimana mereka mencari keuntungan dengan memanfaatkan secara maksimal gejolak harga dalam sebuah periode waktu dengan melakukan aksi beli pada saat harga swingnaik dan melakukan aksi jual saat harga swing turun.

Swing Trader biasanya mencari pasangan mata uang dengan rangetrading yang cukup lebar. Namun, agar berjalan dengan baik, diperlukan sistem Swing Trading yang efektif, yang paling tidak memperhatikan dua komponen dasar dan sangat penting, yaitu identifikasi tren secara tepat dan stop loss.

Menyusun Sistem Swing Trading

Yang sulit diidentifikasi adalah menentukan tren. Sistem Swing Trading yang baik harus dapat mengidentifikasi tren dengan segera. Gagal mengetahui tren berarti malapetaka bagi seorang trader valas. Ingat selalu quote "Follow the trend" (Ikuti Tren).

Stop Loss atau jual rugi juga merupakan salah satu komponen penting yang harus diketahui seorang trader. Banyak pemain valas  biasanya melakukan jual-beli valas  tanpa terlebih dahulu menyiapkan level Cut Loss yang siap ia tanggung apabila harga tidak bergerak ke arah yang tepat sesuai harapan. Sistem Swing Trading yang baik harus dapat dengan jelas menetapkan level Cut Loss ini

Tujuan menggunakan sistem Swing Trading adalah masuk posisi pada trading opportunity yang memberikan probabilitas keuntungan yang tinggi sesuai dengan arah tren. Swing Trader biasanya jarang melakukan counter-trading(trading melawan tren). Diyakini bahwa dengan mengikuti tren, kita mengikuti arah uang atau arah bandar. Mengikuti tren memperbesar peluang untuk mendapatkan profit besar.

Di sisi lain, sistem Swing Trading ini bisa diberlakukan dalam jangka panjang selama Stop Loss maupun Target Profit belum tercapai. Sistem ini memerlukan analisis jangka panjang dan skills yang tinggi dari penggunanya, karena perlu mematok rasio resiko terhadap profitnya lebih tinggi, misalnya 1:3. Umpama, jika Target Profit 300 pips, maka Stop Loss diletakkan pada 100 pips.

Swing Trading Dengan Pivot Mingguan

Pertama-tama, pasang indicator Weekly Pivot Point atau hitung titik-titik Pivot Point mingguan. Setelah diketahui level-level Support, Resistance, dan Pivot berdasarkan indikator tersebut, maka Anda dapat menggunakannya sebagai acuan trading. Jika harga berada di atas pivot, maka pergerakan akan cenderung ke arah R1, sedangkan bila berada di bawah Pivot, maka akan cenderung bergerak menuju S1. Selain itu, level-level Pivot juga bisa digunakan untuk menentukan titik Stop Loss dan Take Profit.




Swing Trading Dengan High Low Candle

Banyak trader menggunakan swing high dan swing low sebagai acuan Swing Trading. Logikanya, ketika Anda sedang buka Long position, maka Anda ingin harga bergerak lebih tinggi agar bisa mengunci profit. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menempatkan Stop Loss tepat di bawah level rendah (low) terakhir. Contohnya seperti S3, S2, dan S1 yang ditandai dalam grafik di bawah ini.



Harga akan bergerak naik bila tren masih terus bullish, tetapi bisa mundur sejenak (retrace) sebelum naik lebih tinggi. Nah, setelah retracementusai, Anda dapat menggeser Stop Loss ke level rendah terakhir, tepat ketika harga bergerak ke level tinggi baru. Anda bisa mengulang-ulang terus proses ini hingga mencapai target profit, atau sebaliknya, menyentuh Stop Loss.
Yang penting dalam sistem Swing Trading menggunakan acuan High Low Candle, perhatikan:
  • Jika SELL di R1, waspada ada R2 dan R3.
  • Jika BUY di S1, waspada ada S2 dan S3.
Jika level rendah signifikan berhasil ditembus harga, maka artinya tren sudah tidak lagi bullish dan Anda semestinya tidak lagi membuka Long position, melainkan Short Position (Sell).
Sistem Swing Trading ini bisa dibantu dengan RSI 20/80, yaitu indicator Relative Strength Index dengan setting overbought dinaikkan ke 80 dan oversoldpada 20.

No comments:

Post a Comment