Tuesday, November 21, 2017

TIP TRADING PADA MATA UANG EURUSD



Trading pada pasangan mata uang US Dollar memberi kesempatan kepada trader untuk berpartisipasi dalam pergerakan siklus ekonomi global. Jika ingin diversifikasi modal selain US Dollar, kita bisa buy Euro (EUR/USD). Jika percaya perekonomian Jepang bakalan tumbuh pesat, kita akan buy Yen (USD/JPY); atau jika terjadi ketegangan politik global, kita sebaiknya buy Swiss Franc (USD/CHF).
Dalam seri tulisan ini akan dibahas apa saja yang seharusnya diperhatikan trader jika trading pada empat pasangan mata uang utama dalam pasar forex, yaitu: EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD dan USD/CHF. 

1. Trading Pada EUR/USD
Sering jadi headline dalam berita pasar forex dunia, pasangan mata uang EUR/USD boleh jadi adalah yang paling populer di dunia. Sejak mulai diperdagangkan di tahun 2000, nilai dan volume perdagangannya terus meningkat. Walaupun terjadi koreksi penurunan sepanjang tahun 2005, namun nilai Euro kembali menguat terhadap US Dollar pada awal tahun 2006 dan mencapai rekor tertingginya di level 1.6 per US Dollar pada pertengahan tahun 2008.



Saat ini pergerakan harganya cukup bergejolak (volatile) dengan kecenderungan menurun sejak krisis utang negara-negara Zona Euro terjadi pada pertengahan 2008 yang sampai kini belum tuntas. Walaupun demikian, EUR/USD masih menjadi pasangan mata uang yang paling populer dan paling besar volume perdagangannya dalam pasar forex dunia.

Mata uang Euro disebut juga sebagai "anti-dollar" karena sangat sensitif terhadap data perekonomian Amerika Serikat. Karena ketidak-pastian ekonomi Amerika Serikat saat ini, pelaku pasar selalu mencermati perkembangan langkah-langkah Amerika Serikat untuk memulihkan (recovery) perekonomiannya. Kekhawatiran akan lebih memburuknya ekonomi Amerika Serikat, kebijakan The Fed (bank sentral Amerika Serikat) atau pemerintah Federal yang mungkin kurang populer, akan memberi dampak positif pada nilai mata uang Euro.

Profil EUR/USD
  • Sangat sensitif terhadap data perekonomian Amerika Serikat.
  • Perekonomian Amerika Serikat sangat bergantung pada import minyak. Oleh karenanya, perubahan harga minyak dunia akan berdampak langsung pada nilai US Dollar, yang tentunya berdampak juga pada EUR/USD.
  • Pergerakan rata-rata per hari: sekitar 120 pip.
  • Cenderung untuk berkonsolidasi (membentuk pola sideway/ranging) setelah terjadi trending yang cukup kuat.
  • Bergantung pada strategi kita, EUR/USD cukup bagus untuk ditradingkan pada semua time frame.

Kapan Waktu Tepat Untuk Trading EUR/USD?
Walaupun EUR/USD aktif diperdagangkan 24 jam, tetapi waktu yang paling efektif untuk trading mata uang ini adalah ketika jam kerja perbankan Eropa dan Amerika Serikat terjadi bersamaan (overlap) yaitu sekitar jam 7:00 EST hingga jam 11:00 EST. 
Catatan: Waktu EST (Eastern Standard Time) = GMT - 5 jam = WIB - 12 jam (Nopember - Maret).
Untuk Maret-Nopember WIB lebih cepat 11 jam, karena menerapkan DST (Daylight Saving Time).
Bagi trader pasangan mata uang utama lainnya, EUR/USD bisa dijadikan tolok ukur yang menggambarkan keadaan perekonomian Amerika Serikat terhadap negara-negara lain.

Apa Saja Yang Menggerakkan Nilai EUR/USD?
Seperti telah disebutkan diatas, EUR/USD sangat sensitif terhadap data perekonomian Amerika Serikat, oleh karenanya jika terjadi perubahan indikator ekonomi Amerika Serikat yang mengejutkan atau di luar prediksi dan harapan para pelaku pasar, akan sangat berdampak pada Euro, terutama data-data mengenai pertumbuhan, tenaga kerja dan data mengenai pemulihan perekonomian Amerika Serikat.
  • Isu mata uang Euro sebagai cadangan devisa alternatif: Penggunakan mata uang Euro dalam upaya diversifikasi cadangan devisa beberapa negara, akan menguatkan nilainya terhadap US dollar.
  • Perubahan tingkat suku bunga : Jika ECB menaikkan tingkat suku bunganya, maka nilai Euro akan menguat. Sebaliknya, jika The Fed menaikkan tingkat suku bunga, nilai US dollar menguat maka akan berdampak langsung pada melemahnya nilai Euro.
  • Neraca perdagangan : Karena negara-negara utama dalam zona Euro masuk dalam jajaran 10 besar eksportir dunia (data tahun 2011: Jerman no.3, Perancis dan Belanda no.5 dan 6, Italia no.8), dan juga termasuk dalam 10 besar importir dunia (data WTO 2011: Jerman no.3, Perancis no.5, Italia no.7, Belanda no.9), maka jika terjadi surplus atau defisit pada neraca perdagangan zona Euro akan sangat mempengaruhi nilai Euro. Selain itu, tentu saja data neraca perdagangan Amerika Serikat akan berdampak langsung pada nilai Euro.

Rilis Data Fundamental Yang Perlu Diperhatikan Dalam Trading EUR/USD
Berikut data-data fundamental yang berdampak langsung dan harus dicermati saat kita trading EUR/USD:
  • FOMC rate decision, sering disebut FOMC statement atau pengumuman kebijakan bank sentral Amerika Serikat, termasuk diantaranya suku bunga acuan. Jika The Fed menaikkan suku bunga US Dollar akan menguat, dan sebaliknya.
  • Data Non Farm Payrolls (NFP) Amerika Serikat, yang merilis jumlah tenaga kerja baru di luar bidang kerja pertanian. Dirilis setiap bulan di hari Jumat minggu pertama, data ini sangat berdampak langsung pada nilai US Dollar dan yang selalu ditunggu para trader. Biasanya jika rilis aktual lebih besar dari prediksi (forecast), maka US Dollar akan menguat, dan sebaliknya.
  • FOMC meeting minutes: laporan hasil pertemuan para anggota FOMC yang sudah diadakan dua minggu sebelumnya. Notulen ini biasanya diharapkan akan memberi gambaran tentang tingkat suku bunga The Fed yang akan datang. Jika tingkat suku bunga cenderung akan naik, US dollar akan menguat dan sebaliknya.
  • ECB rate decision: pengumuman tingkat suku bunga dari ECB (European Central Bank) yang dijadwalkan tiap bulan ini tentu saja akan berdampak langsung pada nilai Euro. Jika hasil rilis lebih besar dari prediksi, maka Euro akan menguat, dan sebaliknya.
  • IFO business climate survey, adalah index komposit yang didasarkan pada hasil survey dari berbagai manufaktur, building, distributor besar, dan pedagang eceran yang merupakan indikator keadaan ekonomi Jerman sebagai negara terbesar perekonomiannya di zona Euro. Jika hasil rilis lebih besar dari prediksi Euro, maka akan menguat dan sebaliknya.
  • European trade balance atau neraca perdagangan zona Euro. Jika hasil rilis defisit, maka nilai Euro akan melemah; sebaliknya jika hasilnya adalah peningkatan surplus, maka Euro akan menguat.
  • German unemployment, atau data pengangguran di Jerman. Indikator yang dirilis setiap bulan ini bisa dianggap sebagai gambaran tingkat pengangguran secara keseluruhan di zona Euro. Hasil rilis yang lebih kecil dari prediksi akan berdampak postif pada nilai Euro, dan sebaliknya.
  • European GDP: Gross Domestic Product adalah hasil output produksi sebagai indikator pertumbuhan ekonomi suatu kawasan. Jika hasil rilis lebih besar dari prediksi, maka nilai Euro akan menguat, dan sebaliknya.
Selain itu, perlu dicermati juga momen-momen pidato dari para petinggi bank sentral, baik dari Federal Reserve (The Fed) selaku bank sentral AS, maupun ECB. Isi pidato-pidato tersebut bisa berdampak langsung pada nilai Euro, khususnya pada pasangan mata uang EUR/USD.

No comments:

Post a Comment