Thursday, September 7, 2017

ROLLOVER DAN EARLY CLOSURE : 2 CARA MEMBATASI RESIKO TRADING BINARY OPTIONS



Selain dengan mengatur jumlah kapital dan menerapkan strategi hedging, mengelola expiry time dapat menjadi salah satu solusi yang menarik untuk mengatur manajemen resiko pada trading binary options Anda. Expiry ditetapkan sebagai waktu kadaluarsa bagi option yang Anda tempatkan. Fitur ini sangat krusial, sebab dari sinilah trader bisa mendapat kepastian, apakah option yang dipilihnya berakhir dengan kesuksesan atau kegagalan. Pemilihan waktu berakhirnya option sekaligus merupakan strategi exit dalam trading binary options. Disamping pemilihan arah option, penempatan waktu expiry yang tepat adalah kunci kesuksesan trading.



Dalam beberapa kasus, expiry time dapat membantu trader untuk lebih konsisten dalam menjalankan strategi trading yang didasarkan pada jangka waktu tradingnya. Akan tetapi, ketika Anda melakukan kesalahan analisa pada expiry time sehingga option yang ditempatkan kemudian beresiko gagal, tidak ada yang dapat dilakukan kecuali menunggu expiry time tiba. Apabila waktu kadaluarsa yang dipilih terlalu cepat, option tetap akan berakhir out-of-the-money meskipun analisa trading Anda sebetulnya benar. Kondisi ini terjadi karena analisa pada pergerakan harga yang kurang akurat. Misalnya, Anda mengambil option high/low dan menempatkan option "high" dengan expiry time 1 jam. Namun ternyata harga membutuhkan waktu 1.5 jam untuk dapat bergerak lebih tinggi dari strike price.
Di sisi lain, expiry time yang ditempatkan terlalu lama juga akan membawa kerugian pada option Anda. Hal ini dapat terjadi karena volatilitas harga yang berubah atau kesalahan analisa pada kekuatan tren. Kita bisa menggunakan contoh trading sebelumnya dengan pemilihan expiry time pada 2 jam. Harga memang sempat naik setelah posisi option berlangsung selama 1.5 jam. Namun, tren tersebut ternyata tidak bertahan lama. 15 menit kemudian harga mulai beranjak turun, dan saat expiry time Anda habis harga malah berada di posisi yang lebih rendah dari strike price sebelumnya.

Kekhawatiran trader akan kesalahan penempatan expiry time dapat diatasi dengan beberapa strategi trading, seperti hedging dan reversal. Namun, trader perlu melakukan analisa tambahan untuk dapat menempatkan option kedua, agar resiko trading tidak malah bertambah. Kesulitan trader pemula dalam menemukan sistem hedging atau reversal yang baik dapat menjadi penghalang dalam mengatasi kecemasan karena expiry time yang kurang sesuai.

Beberapa broker berusaha mengembangkan layanan pengatur expiry time yang memungkinkan trader untuk mengubah waktu kadaluarsa dari option yang telah ditempatkannya. Baru-baru ini, fitur pengelola expiry times telah menjadi fasilitas yang ramai ditawarkan oleh broker-broker binary options. Lalu, apa sajakah layanan itu? Adakah syarat yang ditentukan untuk dapat memanfaatkannya? Dan Kapan saat yang tepat untuk menggunakan fasilitas broker tersebut?
Rollover dan Early Closure
Rollover adalah salah satu fasilitas broker binary options yang dapat menambahkan expiry time. Layanan ini diperuntukkan bagi trader yang merasa telah menempatkan expiry times terlalu awal. Dalam contoh trading di atas, Anda bisa memanfaatkan fasilitas rollover untuk menambah expiry time, yang semula hanya 1 jam menjadi 1.5 jam atau lebih.

Sementara itu, Early Closure (Penutupan Awal) memiliki fungsi yang bertolak belakang dengan rollover. Fitur ini bisa menutup posisi option lebih awal dari expiry time yang seharusnya. Pada kondisi trading di beberapa broker, Anda bahkan bisa menutup posisi option dengan layanan Early Closure. Hal ini secara otomatis menjadikan Early Closure sebagai akselerator expiry times. 

Pada beberapa broker, fitur penutupan awal juga dikenal sebagai Option+, dimana Anda dapat menjual option yang dijalankan dengan quote harga yang ditentukan oleh broker. Saat Anda  memutuskan untuk menjual option yang tengah berjalan, options tersebut akan tertutup meski expiry times belum habis. Jenis penutupan awal seperti ini berguna untuk meminimalisir resiko dari trading options yang jelas tidak akan berakhir in-the-money. Meski tingkat return bisa saja lebih rendah dari total profit option yang berjalan sukses, metode ini dapat mencegah kerugian yang timbul apabila option tersebut benar-benar gagal. Maka dari itu, cara ini bisa bekerja dengan efektif ketika Anda merasa benar-benar kurang yakin dengan analisa trading Anda.
Syarat Penggunaan Rollover dan Early Closure
Seperti halnya fasilitas trading lain, terdapat syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi sebelum bisa menggunakan Rollover ataupun Early Closure. Kedua fitur tersebut memiliki syarat-syarat yang berbeda, di antaranya adalah:

Ketentuan untuk Rollover:
  1. Terdapat komisi trading, dengan ukuran rata-rata sebesar 30% dari kapital trading. Anda disarankan untuk menggali informasi mengenai besaran komisi ini sebelum menggunakan fitur rollover.
  2. Hanya dapat digunakan sekali untuk satu option
  3. Kebanyakan broker baru memperbolehkan penggunaan rollover jika expiry time yang tersisa kurang dari 20 menit. Sebagai contoh, apabila Anda menempatkan expiry time pada pukul 17.00, fasilitas rollover baru bisa diaktifkan mulai pukul 17.40.
  4. Beberapa broker tidak memberikan biaya trading, namun memotong waktu expiry time dan membebankannya pada option serupa di kemudian hari. Dengan demikian, rollover jenis ini memiliki fungsi yang hampir mirip dengan Early Closure. Perbedaannya ada pada penyimpanan sisa expiry times yang akan diberikan untuk options yang sama di lain waktu.

Ketentuan untuk Early Closure:
  • Ada waktu minimum yang ditetapkan untuk mengaktifkan penggunaan fasilitas ini. Contohnya, ada broker yang memungkinkan trader menutup option lebih awal jika posisinya tersebut belum mencapai 3 menit atau berada di 5 menit terakhir sebelum expiry time tiba.
  • Fasilitas ini tidak berlaku untuk semua jenis trading.
  • Ada komisi tambahan yang diberlakukan
  • Pada jenis Option+, broker menetapkan quote harga beli yang bisa berubah sesuai dengan besaran kapital dan expiry time.

Kapan Saat Yang Tepat Untuk Menggunakan Rollover dan Early Closure?
Meskipun terlihat menarik, dua fasilitas pengatur expiry time ini tetap tidak aman jika digunakan tanpa aturan. Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan-kebijakan broker yang membebankan komisi sebelum trader dapat menggunakan fitur rollover ataupun Early Closure. Tidak hanya itu, pemilihan jenis trading juga dapat menjadi aspek yang dipertimbangkan apabila Anda ingin bebas meraih profit dengan jenis trading apapun.

Saat yang tepat untuk menggunakan rollover adalah ketika hasil analisis Anda terbukti benar, tapi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk harga bergerak ke arah yang diinginkan. Misalnya saja, Anda menempatkan option “out” untuk memperkirakan USD/JPY yang akan berada di luar range harga 117.450 dan 117.600 untuk 1 jam ke depan. 50 menit kemudian, harga ternyata masih berada di level 117.588. Meskipun telah berhasil naik secara signifikan, options tersebut jelas memerlukan waktu yang lebih lama agar harga dapat keluar dari range secara meyakinkan. Untuk itu, Anda menggunakan fasilitas rollover dengan menambahkan waktu kadaluarsa, yang dapat memberikan kesempatan lebih besar untuk dapat meraih keuntungan. Jika 15 menit kemudian harga berhasil mencapai level 117.608, biaya penggunaan rollover tentu tidak akan menjadi sia-sia karena dapat menyelamatkan options Anda dari kemungkinan gagal. Hal ini tentu saja harus disertai dengan dukungan analisa teknikal atau fundamental yang kuat. Jika rollover digunakan tanpa perhitungan yang terukur, Anda bisa beresiko menambah kerugian karena jumlah komisi yang harus dibayarkan.

Sebaliknya, rollover kurang baik digunakan saat harga sudah menunjukkan pergerakan yang berlawanan dengan arah trading Anda. Trader yang melakukan tindakan pencegahan saat berada diambang kerugian cenderung mengambil keputusan yang lebih beresiko. Oleh karena itu, jika options Anda tidak menunjukkan arah pergerakan yang menguntungkan, Anda lebih baik menggunakan fasilitas Early Closure atau menunggu hingga expiry time tiba. Cara ini akan lebih aman daripada harus menambahkan rollover yang membebankan komisi trading namun belum tentu dapat menjamin keberhasilan options Anda.

Early Closure bisa digunakan pada situasi trading apapun. Metode penggunaan fitur ini dapat bersifat wajib ketika Anda benar-benar yakin bahwa harga akan bergerak ke arah yang sebaliknya ketika expiry time awal Anda habis. Di sisi lain, Anda disarankan untuk berpikir baik-baik sebelum mengaplikasikan Early Closure pada option yang sedang berada di jalur kegagalan. Cara tersebut bisa bermanfaat untuk memberikan waktu yang lebih banyak untuk melakukan evaluasi dan analisa trading bagi penempatan options selanjutnya. Akan tetapi, hal ini juga bisa disayangkan jika ternyata harga berada di posisi yang tepat saat expiry time habis di waktu yang seharusnya. Untuk itu, kemampuan trading dari segi analisa dan pengambilan keputusan yang tepat dapat sangat berpengaruh pada potensi profit Anda.

Sementara itu, Early Closure yang diluncurkan dengan jenis trading Option+ hanya perlu dilakukan saat Anda yakin option akan berakhir out-of-the-money. Hal ini dikarenakan, harga beli yang ditawarkan oleh broker akan selalu lebih rendah dari return profit yang dapat diperoleh. Sebagai contoh, Anda bertrading Option+ dengan kapital sebesar $1000. Dengan rate profit pada 60%, kemungkinan payout jika option Anda berakhir adalah sebesar $1600. Namun saat Anda melihat quote harga beli yang berlaku dari broker, pembayaran yang Anda dapatkan hanya sejumlah $1400. Dengan demikian, potensi profit Anda dapat berkurang sebanyak $200. Disamping itu, masih ada komisi $1 yang harus Anda bayarkan sebagai biaya transaksi dari proses jual option Anda kepada pihak broker. 

Tampilan dari tawaran quote harga beli di Option+

Kerugian tersebut memang patut disayangkan jika option Anda masih berpeluang untuk berakhir in-the-money. Sebaliknya, pilihan ini dapat membawa keuntungan apabila ternyata harga masih bertahan di posisi yang tidak sesuai dengan analisa trading Anda. Setidaknya Anda masih dapat membawa hasil $400 dengan penggunaan fasilitas ini. Keuntungan lain dari jenis Option+ adalah quote harga yang terus berubah setiap 4 detik sekali. Jika Anda merasa kurang puas dengan suatu quote harga beli, Anda dapat terus meng-update quote terbaru untuk mendapatkan tingkat harga yang paling sesuai.
Kesimpulan
Untuk mempertahankan kegunaan rollover dan Early Closure sebagai fasilitas pengatur expiry time yang dapat membantu membatasi resiko trading, Anda perlu mempertimbangkan kemungkinan pergerakan harga dengan lebih seksama. Jangan sampai rollover atau Early Closure yang diterapkan justru membatasi peluang profit. Penggunaan di saat yang tepat akan sangat membantu Anda mengantisipasi resiko kegagalan, sementara penerapan yang kurang sesuai dapat memperkecil potensi keuntungan yang dapat Anda raih. Perhitungan komisi juga perlu dipertimbangkan secara khusus, mengingat penggunaan fasilitas yang tidak pada tempatnya malah akan membuang-buang dana trading yang dibayarkan sebagai komisi dari pemanfaatan layanan rollover ataupun Early Closure.

Tuesday, September 5, 2017

WAKTU TRADING FOREX PALING BERBAHAYA



Sebagai trader, tentunya Anda tahu bahwa waktu trading forex bisa kapan saja dalam kurun waktu 24 jam, 5 hari seminggu. Trader pun dapat menentukan sendiri apakah akan bertransaksi di pagi hari, siang, ataupun malam. Namun, apakah Anda tahu akan adanya saat-saat berbahaya untuk bertrading forex? Pada momen-momen ini sangat riskan untuk melakukan open posisi, sehingga trader harus memiliki kewaspadaan tinggi.



Menjelang Penutupan Pasar Akhir Pekan
Detik-detik menjelang penutupan pasar pada Sabtu dini hari (waktu Indonesia Barat) menjadi momok bagi sebagian trader, sehingga banyak yang memilih untuk "tutup toko" saja di hari Jumat. Pasalnya, pergerakan harga menjelang penutupan pasar disinyalir susah dilacak.
Lebih dari itu, open posisi yang dilakukan terlalu dekat dengan waktu penutupan pasar berpotensi floating hingga hari Senin, melewati libur akhir pekan. Padahal, dalam masa itu dimungkinkan terjadi perkembangan-perkembangan mengejutkan yang mengakibatkan munculnya gap besar di awal pekan berikutnya. Target Profit (TP) maupun Stop Loss (SL) bisa gampang ter-trigger; apalagi kalau tidak pasang SL, maka Margin Call pun di depan mata. Mengingat pergerakan ke depan susah dipetakan, maka banyak trader menghindari waktu trading forex ini.
Namun demikian, bukan berarti tabu bertrading atau membiarkan posisi floating di masa-masa tersebut. Trader yang sengaja "pasang jebakan" untuk profit dari gap yang akan muncul di hari Senin pun ada saja. Waktu trading forex manapun pada dasarnya mengandung risiko tersendiri. Pahami saja bahwa jika Anda siap bertrading dengan risiko lebih tinggi, maka potensi profit pun semestinya lebih menggiurkan.

Menjelang Event Terkait Situasi Politik Suatu Negeri
Tahun 2016 dan 2017 diramaikan oleh banyak sekali event semacam ini, ditandai dengan tajuk "referendum" dan "pemilu". Karakteristik event politik adalah momennya tak bisa dipastikan, berbeda dengan rilis data ekonomi yang sudah terjadwal pada kalender forex. Dan biarpun para analis sudah memproyeksinya apa dampaknya bila kubu X mengalahkan Y, tetapi saja pergerakan harga spontan di pasar bisa berlawanan karena adanya faktor euforia.
Ambil contoh Pemilu Presiden AS tahun 2016 lalu. Jauh-jauh hari, para analis memperingatkan bahwa apabila Donald Trump terpilih maka akan memunculkan sederetan bahaya dan ketidakpastian. Namun, segera setelah ia mengalahkan Hillary Clinton, Dolar malah melejit kuat...dan baru sekitar sebulan setelahnya pasar kembali ingat kalau Trump merupakan ancaman bagi stabilitas ekonomi AS maupun Dunia.
Tak hanya event terkait politik. Sebagian trader pun akan menghindari waktu trading forex kapan saja yang berhubungan dengan rilis data ekonomi berpotensi dampak besar. Daripada terlindas volatilitas sesaat, lebih baik cari kesempatan di waktu trading forex lainnya.
Akan tetapi, hanya karena banyak yang menghindarinya dan menilai momen-momen tertentu sebagai waktu trading forex paling berbahaya, tak lantas berarti mustahil untuk profit. Nyatanya, ada juga golongan berjuluk News Trader yang justru sengaja mengincar momen perilisan data ekonomi berdampak tinggi.

Setelah Menang Besar
Apakah Anda termasuk orang yang mengalami loss segera setelah menang besar? Anda tak sendiri. Sindrom ini diderita oleh banyak sekali trader, khususnya pemula. Akar masalahnya ada pada kepercayaan diri berlebihan dan "nafsu" untuk mengejar profit lebih besar lagi.
Lalu, apakah sebaiknya kita stop trading setelah menang besar? Bukan begitu juga. Hanya saja, emosi diri yang hanyut terbawa kegirangan itu perlu dikendalikan jika Anda ingin menjadi trader sukses.
Agar tak terperosok dalam perangkap emosi, sudah banyak sekali artikel di Tutorial Forex Lengkap  menekankan perlunya rencana trading (trading plan). Dengan rencana trading tersebut, Anda diharapkan sudah memiliki sistem trading tertentu dan tidak menyimpang dari aturan-aturan entry, exit, maupun risk/reward ratio di dalamnya. Tak peduli Anda akan bertransaksi di waktu trading forex paling menguntungkan ataupun paling berbahaya, rencana trading akan berperan sebagai "filter" dari mana Anda bisa menyaring apakah suatu peluang trading itu benar-benar potensial atau justru sebaiknya dilewatkan.

CARA EXIT YANG OBYEKTIF



Menentukan kapan harus exit adalah hal yang cukup krusial dalam trading. Anda entri dan harga telah bergerak sesuai prediksi, Anda telah memperoleh profit. Kemudian harga bergerak berbalik arah, dan Anda panik. Mungkin Anda pernah mengalami kejadian seperti itu, atau ketika Anda telah mendapatkan profit dan Anda memutuskan untuk exit, tetapi ternyata pergerakan harga terus melaju sementara Anda telah meninggalkan arena.



Seperti halnya dalam permainan catur, Anda mesti bisa mengantisipasi keadaan agar tidak salah dalam melangkah. Kejadian seperti itu sangat sering dialami trader forex, baik yang trading dengan cara mechanicalataupun yang discretionary. Lalu apakah hal tersebut merupakan bagian dari trading atau ada cara tertentu agar kita bisa exit dengan benar? Cara exit yang pasti benar tidak ada, seperti juga cara entri yang pasti. Jawaban yang logis adalah Anda harus obyektif. Artinya Anda menyesuaikan dengan kondisi pasar dan tidak emosional. Gunakan cara analisa sesederhana mungkin dan tidak kompleks.

Banyak trader yang mengalami kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat untuk exit. Ada yang menganggap sepele dan asal exit (yang penting profit), tetapi ada juga yang melakukan analisa berlebihan hingga sering ragu-ragu ketika hendak keluar dari pasar. Trader yang berpengalaman berpendapat bahwa cara exit bisa membedakan antara seorang pemenang dan pecundang, lebih signifikan dari cara entri. Ada analis yang akurasi prediksinya 80% selalu benar, tetapi ketika ia benar-benar trading tidak bisa menghasilkan profit yang konsisten karena cara exit-nya yang sering kali amburadul.

Mengubah pandangan dan pemahaman exit dalam trading
Mungkin Anda berpikir bahwa exit bisa dilakukan kapan saja, yang penting stop loss tidak kena. Dalam hal ini mungkin Anda bisa profit tetapi telah mengabaikan money management, atau memang Anda tidak menggunakannya. Jika Anda bertahan dengan cara trading seperti ini maka sulit menghasilkan profit yang konsisten dalam jangka panjang, karena dari awal Anda tidak merencanakan perbandingan antara resiko dan perolehan (reward) yang ingin Anda capai.

Anda tidak tahu pasti berapa persen account Anda akan berkurang jika Anda rugi dan berapa persen akan bertambah jika profit. Jadi Anda trading secara acak, kadang bisa profit dan kadang bisa loss dengan tanpa ukuran yang pasti. Gaya trading semacam ini biasanya tidak bertahan lama karena profit yang diperoleh cenderung lebih sedikit dari kerugian yang dialami. Anda lebih fokus untuk menghindari resiko daripada memperoleh profit.

Exit memang bagian yang tidak terpisahkan dalam proses trading, dan ditentukan bersamaan dengan saat entri. Anda seharusnya tidak exitsebelum level target Anda tercapai. Jika target profit belum tercapai berarti permainan belum selesai. Untuk memperoleh profit yang konsisten Anda mesti menentukan target profit yang pasti, dan agar diperoleh hasil yang efektif, Anda bisa menerapkan risk or reward ratio lebih besar dari 1:1, bisa 1:1.5 atau 1:2.

Sebelum menentukan risk or reward, Anda mesti obyektif melihat kondisi pasar dan trend pergerakan harga. Gunakan cara analisa sesuai metode dan strategi trading Anda. Mungkin Anda menggunakan indikator teknikal atau hanya mengacu pada price actionuntuk memprediksi trend guna menentukan level stop loss dan level exit. Jika ternyata kemungkinan risk or reward ratio terbaik hanya 1:1, maka sebaiknya tidak entri pada pasangan mata uang tersebut. Pilih pasangan lain atau tunggu hingga kondisi pasar benar-benar memungkinkan. Cara exit yang obyektif berarti logis, sesuai dengan kondisi pasar dan tidak emosional.

Tentu saja Anda bisa menerapkan berbagai variasi untuk memaksimalkan profit seperti teknik trailing stop, averaging dan lainnya, tetapi penggunaan money management dan cara menentukan exit yang obyektif sangat dianjurkan untuk memperoleh hasil trading yang konsisten.

Sunday, September 3, 2017

MENGANTISIPASI PERGERAKAN DALAM PASAR FOREX



Kita sering mengamati perubahan pergerakan harga yang tajam seperti yang terjadi akhir-akhir ini, tetapi banyak trader yang kurang bisa memanfaatkan keadaan tersebut dengan buru-buru exit ketika harga tampak berbalik arah karena khawatir akan mengalami kerugian besar, tetapi ternyata harga terus bergerak sesuai dengan arah trend. Seperti sering diungkapkan oleh para trader berpengalaman, untuk memperoleh keuntungan yang konsisten dibutuhkan upaya yang konsisten dalam mengantisipasi pergerakan pasar untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

Sering kali koreksi atau retracement membuat khawatir trader sehingga mempengaruhi keadaan mentalnya, meskipun antisipasinya sudah benar. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan tidak berbuat apa-apa (do nothing) setelah entry, yang artinya menahan posisi trading lebih lama. Sebuah kenyataan dalam trading forex adalah jika Anda ingin memperoleh keuntungan besar Anda harus mempunyai sikap mental yang berani menahan posisi trading lebih lama dari yang Anda perkirakan. Banyak trader yang ingin memperoleh keuntungan dengan cepat sehingga tidak sabar untuk segera merealisasikannya.

Hal tersebut mungkin berbeda ketika trader masih menggunakan account demo. Sering kali trader menahan posisi selama beberapa hari bahkan beberapa minggu dan berakhir dengan profit yang cukup besar. Pada account demo trader cenderung jarang melakukan intervensi karena tidak melibatkan dana riil, sehingga ide-ide trading yang telah direncanakan sebelumnya bisa dijalankan dengan baik. Inilah yang menyebabkan mengapa hasil trading pada account demo jauh lebih baik dari account riil.

Ketika trading pada account riil trader akan cenderung melakukan intervensi pada posisi trading yang masih terbuka karena menyangkut dana riil dan mereka kurang mengantisipasi kemungkinan terjadinya pergerakan trend yang kuat. Hal inilah yang menyebabkan keuntungan yang diperoleh tidak maksimal. Trading sangat berhubungan dengan pengendalian sikap mental. Ketika harga bergerak berlawanan dengan posisi trading Anda, bagaimana reaksi Anda, dan ketika harga bergerak sesuai dengan yang Anda harapkan dengan keuntungan yang lumayan, bagaimana reaksi Anda?

Rasa khawatir yang berlebihan akan menyebabkan Anda exit begitu mengalami kerugian kecil, belum sampai menyentuh stop loss yang telah Anda tentukan sebelumnya, demikian pula ketika Anda exit sebelum harga mencapai level keuntungan yang telah Anda targetkan. Kekhawatiran telah mengendalikan Anda sehingga merusak antisipasi dan rencana trading Anda. Salah satu kekuatan Anda dalam trading adalah kemampuan untuk bisa bersabar dan tetap bekerja sesuai dengan rencana. Hindari untuk mengintervensi pasar dengan do nothing, biarlah pasar bekerja untuk Anda.

Akhir-akhir ini pasar cenderung bergerak trending. Berikut 2 contoh pergerakan trending yang kuat dimana trader bisa mengantisipasi pergerakan harga dan do nothing setelah entry :


                         

Pada chart XAU/USD daily diatas, B adalah sinyal berupa pin bar yang mengalami rejection (penolakan) oleh resistance 1319.47. Level resistance ini bisa dianggap cukup kuat setelah sebelumnya diuji 2 kali (A) dan tidak tembus. Pin bar B terkonfirmasi setelah level terendahnya ditembus, dan seperti tampak pada chart daily diatas, pergerakan harga terus bearish hingga beberapa minggu kemudian (C dan D). Antisipasi akan pergerakan trend yang kuat dimulai dari sini, dan entry bisa pada sekitar level terendah pin bar, atau menunggu pin bar terkonfirmasi.

Trader yang khawatir akan exit ketika harga tampak mulai berbalik arah. Namun inside bar yang terbentuk menunjukkan konsolidasi, dan setelah level terendah mother bar ditembus, pergerakan harga kembali kearah downtrend. Kekhawatiran tersebut kurang beralasan karena dengan entry di sekitar level terendah pin bar maka level stop loss yang logis tentunya diatas level resistance, sementara pergerakan yang tampak berbalik arah sebenarnya adalah retracement (koreksi) yang masih jauh dari level stop.



                         

Pada contoh USD/CAD daily diatas, 1.0822 adalah level support yang kuat. Hal ini tampak pada perilaku harga ketika berada atau dekat dengan level ini. A adalah pin bar yang mengalami rejection pada support tersebut yang biasanya mengisyaratkan pergerakan trend yang kuat. Entry buy bisa pada level tertinggi pin bar, atau setelah pin bar terkonfirmasi dengan ditembusnya level tertinggi. Trader yang khawatir akan exit ketika harga tampak mulai retrace dan tampak akan berbalik arah setelah menyentuh support dan mendekati level stop loss yang tentunya dibawah support. Tetapi seperti tampak pada chart diatas, pergerakan harga terus bullish hingga beberapa hari kemudian (C).

Sebagai kesimpulan, Anda seharusnya komit untuk disiplin dengan trade yang Anda lakukan dan tidak melakukan intervensi terhadap posisi trading yang telah Anda buka. Berlatihlah untuk selalu percaya pada trade dan antisipasi yang telah Anda lakukan.