Tuesday, December 5, 2017

SAATNYA MENJADI LONG TERM TRADER

Jika Anda mengikuti saya dalam beberapa waktu, Anda bisa tahu bahwa saya adalah pendukung besar dalam bertrading forex secara long term. Ada sejumlah alasan mengapa saya percaya bahwa long term trading dapat  membawa kita lebih sukses daripada menggunakan time frame kecil dalam bertrading, dan saya akan tunjukkan beberapa alasan tersebut dalam artikel ini.
Hal pertama yang ingin saya lakukan adalah, mengklarifikasi bahwa ketika saya berbicara long term, maka saya maksudkan untuk melihat pada chart minimal Daily (D1).
Saya banyak mendengar orang-orang mengatakan "Saya mulai melirik trading long term karena scalpingtidak berhasil bagi saya, Saya sekarang menggunakan strategi long termdan bertrading dengan chart/grafik Hourly (H1)". Lihatlah, saya pikir pernyataan di atas banyak terjadi pada para trader sehingga tidak heran mengapa begitu banyak yang kesulitan untuk menjadi profitable.
Atas beberapa alasan, kebanyakan para trader terutama pemula akan bermain dalam short term dan scalping. Mereka bahkan tidak mengetahui bagaimana trading Long Term yang sebenarnya. Jadi sekali lagi perlu saya tegaskan, jika kita berbicara tentang long term trading, berarti kita berbicara tentang penggunaan Chart Weekly bahkan Monthly, dan kemudian menggunakan time frame yang lebih kecil untuk eksekusi trading agar lebih presisi.
Sebelum kita masuk ke strategi yang sebenarnya, terlebih dahulu saya akan sharing. Bahwa perspektif yang benar sangat penting ketika bertrading strategi long term. Saya tahu bahwa kebanyakan Anda hanya memperdulikan tentang panduan strategi aktual, tapi saya percaya bahwa informasi berikut tentang perspektif dan pendekatan menyeluruh sebenarnya lebih penting daripada strategi itu sendiri.
Sebagai contoh bagaimana "Short Term Mindset" bisa memberikan masalah besar, mari kita lihat pada EUR/USD berikut. Pada grafik 4HR EUR/USD dibawah, orang akan melihat seperti ini:


Dalam grafik di atas, Anda melihat bahwa ada banyak momentum bullish bergerak menuju puncak yang semakin tinggi. Dari perspektif ini, tampak semua continuation bullish set-up akan menjadi entry yang hebat. Namun, dalam pandangan long term pada waktu yang persis sama, memberikan cerita yang berbeda: 


Long term trader dengan chart weekly, melihat bahwa EUR / USD masih dalam long term downtrend, dan bahwa rally bullish pada grafik 4HR hanyalah sekedar pullback. Bahkan itu adalah pullback menuju resistance tak terduga (tak terduga jika Anda hanya melihat secara short/mid term dan tidak menyadari apa yang sedang terjadi pada long term).
Jika kita bergerak sedikit menuju waktu selanjutnya, Anda dapat melihat pantulan bearish dari level resistance. Bagi trader yang melihat grafik 4HR, hal ini mungkin terlihat seperti waktu yang tepat untuk membeli lagi dalam mengantisipasi kelanjutan trend Bullish.



Apa yang short term trader mungkin tidak sadari adalah, bahwa ini bukanlah pull back dari uptrend 4HR, melainkan kelanjutan dari downtrend long term. Dan harga terus bergerak turun hingga 2 minggu! Setelah menyaksikan apa yang terjadi, bagi trader 4HR, ini tampak seperti sebuah reversal besar tak terduga di market. Sedangkan bagi trader long term, itu adalah kelanjutan yang jelas (downtrend continuation) yang sudah diharapkan sesuai flow market, tampak seperti inilah pada pandangan weekly: 



Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk memiliki perspektif long term dari market TERUTAMA jika Anda akan menyebut diri seorang long term trader. Sekali lagi, begitu banyak orang melihat grafik 4HR berpikir mereka long term trader, tetapi mereka mengabaikan time frame long term yang sebenarnya yang dapat membuat Anda mendapat masalah besar seperti dalam contoh kehidupan nyata. Dua bar candle weekly bearish tersebut diatas akan menghancurkan para trader yang mencoba untuk mengambil posisi long pada pandangan short term.
Sekarang, saya tidak mengatakan bahwa Anda tidak bisa trading menguntungkan pada grafik 1HR atau 4HR. Yang saya katakan adalah bahwa sangat sulit untuk melakukan trading profit secara konsisten bila Anda tidak memiliki perspektif yang baik mengenai pergerakan market long term, terutama ketika mencoba untuk bertrading dalam short/mid term. Dengan demikian, mari kita bicara tentang strategi long term untuk trader yang ingin menjadi lebih profitable dan konsisten!
Satu catatan penting tentang strategi ini adalah bahwa Anda harus disiplin jika Anda ingin sukses.Ya, Anda perlu disiplin dengan semua strategi untuk mengharapkan sukses, tetapi terutama, jika Anda ingin trading strategi long term secara efektif, Anda harus mengontrol emosi dan keinginan untuk masuk ke market.
Salah satu kesalahan terbesar yang para unprofitable trader lakukan adalah over trading dan over-controltrading mereka. Sebagai manusia, kita selalu ingin open posisi atau malah selalu ingin memanipulasi OP trading tersebut, padahal tindakan-tindakan semacam itu hanya akan menyebabkan berkurangnya profitabilitas.
Jika Anda ingin sukses menggunakan strategi long term, Anda harus mampu menerima bahwa tidak akan ada banyak entri (yang merupakan hal yang baik, menurut pendapat saya), dan tidak ada peluang masuk market berulang-ulang.


Berikut adalah 6 langkah cara mengaplikasikan strategi long term :
1. Lihatlah pada chart/grafik monthly dan weekly untuk mengamati perilaku harga dalam pergerakan bulanan dan minnguannya. Carilah tren pada grafik long term tersebut yang memiliki arah dan momentum yang baik. Misalnya seperti ini : 



Identifikasi arah tren, bullish atau bearish. Kemudian harus diperhatikan untuk hanya mencari entri atau Open Position (OP) sesuai arah tren tersebut saja. Misalnya itu adalah tren bearish, maka carilah peluang untuk OP Sell saja, jangan mencari entry buy (ingat kita akan bermain long term). Dan tidak perlu memanfaatkan riak gelombang kecil naik turunnya pergerakan harga seperti halnya yang dilakukan Short Term Trader.
2. Zoom ke dalam Grafik Daily/ harian dan gambarlah Garis Fibonacci retracement dari tinggi ke rendah saat ini (atau sebaliknya).


 3.Carilah pullbacks pada Frame Time Daily tersebut yang mendekati 38,2; 50,0; atau 61,8 Level Fibbonacci. Jika harga semakin dekat dengan salah satu dari 3 Level Kunci Fibbonacci tersebut, bersiaplah untuk entri / OP.
4.Carilah Candlestick entry setelah Level fibbonacci ditest (tersentuh oleh Harga).
Segera setelah harga menyentuh Level fibbonacci Weekly, Anda sekarang dalam mode "menunggu sinyal". Dengan kata lain, kriteria telah terpampang untuk Anda untuk bertrading, sekarang semua yang Anda butuhkan adalah sinyal untuk mengkonfirmasi.
Untuk strategi ini, sinyalnya adalah Candle bar momentum daily sesuai arah trend long term kita. Sebuah daily Candle sinyal yang ideal memiliki ekor yang telah mengetest (menyentuh level fibbonacci), dan kemudian berbalik kembali ke arah sesuai trend.



TEST LEVEL FIBBONACCI
5. Saatnya Entry / OP. Tempatkan stop dan target.
Selalu Gunakan ratio TP:SL = 3:1 , minimal 2:1
Pada chart weekly, Gambarlah garis Bantu Horizontal line pada area Support dan resistance dimana candle-candle periode sebelumnya memantul, Letakkan SL diatas Line resistance 1. Jika harga mampu menembus Line Support 1, kunci profit dengan memindah SL diatas Line. Jika harga mampu menembus Line Support 2, kunci profit dengan memindah SL diatas garis Line tersebut dst.
6. Tunggu Profit atau Loss.
Beberapa trading akan profit dan beberapa bisa loss. Jangan mencoba untuk mengelola trading atau mengutak atiknya. Cukup percayalah pada strategi dan biarkan trading menjadi winner atau loser. Trading adalah tentang perhitungan dimana strategi yang baik memang memiliki profit dan loss. Tapi pada akhir tahun, profit jauh lebih besar daripada loss. Semuanya akan tetap dalam strategi jika Anda mengikutinya dengan disiplin!
Satu catatan penting, Anda harus disiplin jika Anda ingin sukses. Anda harus mengontrol emosi dan keinginan untuk masuk ke market. Salah satu kesalahan terbesar yang para unprofitable trader lakukan adalah over trading dan over-control trading mereka.
Anda harus mampu menerima bahwa tidak akan ada satu ton entri (yang merupakan hal yang baik, menurut pendapat saya), tidak ada peluang masuk market berulang-ulang dan tidak perlu ada kebutuhan untuk "melompat" ke dalam OP dan mengutak atiknya.

 



No comments:

Post a Comment